Kemarin, 16 Desember 2023, teman terbaik saya, Aulia, menikah. Tiga minggu sebelum hari H, dia meminta saya untuk menyampaikan wedding speech (pidato ucapan selamat dari sahabat untuk kedua mempelai). Saya merasa terharu sekaligus terhormat, bersama Ka Dedon yang mewakili teman dekat dari mempelai pria. Sebenarnya saya biasa presentasi di kantor, tetapi ini kali pertama saya membacakan wedding speech untuk pernikahan teman. Ini menyenangkan sekaligus menegangkan. Saya bahkan sudah gugup sejak tiga minggu lalu saat pertama kali Aulia meminta saya.
Pikiran saya seketika flashback ke masa-masa kuliah, dimana saat itu saya pertama kali mengenal Aul dan Ka Aziz, dan bagaimana dengan kisah awal hubungan mereka. Banyak sekali cerita yang muncul dan ingin saya tuangkan di pidato ini. Tapi, tunggu dulu. Saya merasa ini bukanlah pidato kebanyakan. Ini lebih adalah ungkapan bahagia saya untuk salah satu teman tersayang saya yang tengah melangkah menuju tahap baru kehidupan. Ini seharusnya sesederhana bicara kepada teman baik saya. Akhirnya, saya mulai menyampaikan apa yang ada di hati saya tentang Aul dan hari pernikahannya.
Singkat kata, Aul dan Ka Aziz mengatakan menyukai pidato saya. Mereka bilang, pidato saya lucu dan cukup mengharu biru. Haha, entah apa artinya, tetapi saya memang sedikit sentimentil di akhir pidato karena mengingat sahabat dekat saya officially sudah milik Ka Aziz dan menempuh kehidupan baru (sekalipun saya sudah bersumpah tidak akan menangis karena malu dilihat banyak orang, haha).
Hal yang paling membahagiakan bagi saya adalah mempelai dan para undangan bisa merasakan apa yang saya rasakan tentang Aul, Ka Aziz, dan pernikahannya. Saya menangkap tawa dan senyum sepanjang pidato saya sampaikan, dan itu sudah cukup bagi saya. Saya tahu kami semua memiliki perasaan yang sama tentang Aul dan hari pernikahnya. Kami terharu dan ikut bahagia. Ada beberapa bagian yang tidak saya sampaikan karena keterbatasan waktu. Karena sebelumnya digunakan untuk Ka Dedon (sahabat dari Ka Aziz) untuk menyampaikan wedding speech-nya. Berikut ini adalah draft lengkap wedding speech saya untuk Aulia dan Ka Aziz.
Assalamualaikum wr. wb.
Selamat siang semuanya.
Salam sejahtera bagi setiap kita yang ada di sini.
Halo, perkenalkan nama saya Iin. Saya adalah teman baik dari pengantin wanita, Aulia Rahma. Saya biasa panggilnya Aulia.
Pertama tama, saya ingin mengucapkan terima kasih pada segenap panitia dan keluarga besar Aulia dan Ka Aziz yang telah menyiapkan segala sesuatunya, sehingga acara pernikahan Aulia dan Ka Aziz hari ini bisa berjalan dengan lancar.
Oke, kalo saya boleh flashback, saya dan Aulia itu dulu kami satu kampus di Bandung, satu jurusan juga. Sejak pertama kali kenal dari 2016 sampai sekarang 2023, totalnya sudah 7 tahun kami berteman. Selama 7 tahun ini, banyak banget momen-mome menyenangkan, momen random, momen sedih-sedihnya juga ada, tapi yang paling seru adalah ketika kami piket hari pertama kemah kerja di Kareumbi, seru karena kami harus membersihkan kamar mandi yang sudah bertahun tahun tidak dijamah. Tapi yang pasti Aul ini adalah orang yang lucu, lewat tingkahnya, dan dia sering melontarkan kata-kata jenaka, bahkan saat di kondisi seriuspun, ga jarang bikin orang lain ketawa. Asiiik banget orangnya, ramah sama semua orang, senyumnya manis. Banyak cowo yang kepincut loh sama senyuman Aul.. Nah ini apakah Ka Aziz salah satu korbannya? Bercanda ya kak..
Jadi, awal kami berteman dekat yaitu saat kami menjadi barisan paling belakang saat ospek jurusan, itu kami saling menguatkan ya untuk menghadapi kakak-kakak senior, apalagi Aul yang jadi penjuru waktu itu, posisinya paling pojok paling belakang. Dari letak barisannya aja, pasti anak ini mudah diinget sama senior. Nah, dari sekian banyak kakak-kakak senior yang mengospek kami waktu itu, salah satunya Ka Aziz ini.
Entah apa yang membuat Aul ini suka sama Ka Aziz. Saya masih ingat dengan jelas bagaimana usahanya Aul untuk bertemu dengan Ka Aziz haha. Saya ada cerita ya, waktu sepulang kuliah sore hari yang lagi hujan, saya, Aul, dan teman-teman lain makan nasi ayam suwir di warung depan kampus. Di sela-sela makan, kami sambil berdiskusi: Saat itu akan ada sesi tutor dari asisten Geodesi Geometrik di basecamp, salah satu tutornya ini ada Ka Aziz, tapi waktu itu keadaan sedang hujan deras. Nah, apa kami harus mengikuti sesi tutor itu yang sedang hujan deras di basecamp yang jaraknya cukup jauh dari kampus? Ujung-ujungnya teman-teman yang lain nyerah, memilih belajar aja di kosan. Sedangkan saya dengan Aul? langsung gaspol, demi Aulia Rahma saya temenin.
Ya lambat laun hubungan mereka semakin dekat, ada percikan-percikan cinta karena terbiasa. Ya gimana ga biasa ya, tiap hari pasti bertemu, kan satu gedung, tiap pergantian kelas jg pasti ketemu. Entah bagaimana ceritanya beberapa minggu kemudian Aul udah curhat sama saya kalau mereka berdua udah sering chattingan, dan kisah cinta mereka pun bergulir mulai dari saat itu. Gada yang bisa mendunganya ya, berawal dari rasa kagum ke kakak senior, lalu membawa Aul dan Ka Aziz di hari ini, dimana keduanya disatukan dalam pernikahan.
Intinya, saya sangat bersyukur punya sahabat seorang Aulia Rahma, di saat-saat terendah saya pun, Aul selalu nemenin, menghibur dengan caranya sendiri. Walaupun setelah lulus kuliah hubungan saya dengan Aulia LDR... Ga cuma Ka Aziz aja ya kak, saya sama Aul juga.. Iya, kami masi sering bertukar kabar, bertukar cerita apapun itu. Sampai akhirnya 5 bulan yang lalu, tepatnya bulan Juli, Aul ngasi kabar kalo dia mau nikah sama Ka Aziz. Alhamdulillah ya....
Jadi, pesan untuk Ka Aziz dan Aulia, selamat menempuh hidup baru. Sama seperti semua orang yang hadir di sini, saya pastinya sangat bersyukur dan berbahagia atas pernikahan kalian. Semoga Allah selalu memberi keberkahan kepada keluarga baru ini dalam segala hal dan mempersatukan kalian dalam kebaikan, dan semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rohmah. Amin.
Baik, cukup sekian speech dari saya. Terimakasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
